Bahagia Itu Sederhana

Semua orang tentunya ingin bahagia, dan sudah pasti tujuan semua orang adalah mendapatkan kebahagiaan. Tapi definisi kebahagiaan sendiri berbeda - beda untuk tiap orang, ada yang mengukur kebahagiaan dengan uang yang banyak, kendaraan yang mewah serta rumah yang mewah (secara materi ). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kebahagiaan adalah kesenangan dan ketenteraman hidup (lahir batin); keberuntungan; kemujuran yang bersifat lahir batin. Haha...., ternyata Vidi Aldiano juga punya lagu yang berjudul "Definisi Bahagia), maapken emak yang jarang ngikuti musik akibat keasyikan ngurus batita di rumah. Lalu menurut emak sendiri apa sih bahagia itu? Kalau menurutku ya, dilihat dari kacamata seorang emak yang punya anak umur 7 tahun dan 22 bulan. Cukup sederhana sekali definisi bahagia menurut emak, untuk seorang emak kebahagiaan itu adalah ketika.....

1. Bahagia Ketika Anak Tertidur Pulas


Gambar diambil dari sini


Melihat anak tertidur pulas itu rasanya seperti mendapatkan undian berhadiah 1 Milyar, atau seperti habis melunasi hutang 1 Milyar ( lebay banget gak sih...?). Setelah seharian mengerjakan pekerjaan rumah  sambil mengurus batita yang sedang aktif kadang rasa lelah, suntuk dan kesal campur aduk jadi satu. Emosi juga sering datang kalau si anak lagi berulah. Untuk anak diatas usia 3 tahun tidur nyenyak merupakan hal yang biasa, tetapi bagi anak di bawah 3 tahun tidur nyenyak adalah hal yang langka. Anak - anak yang masih minum ASI selalu bangun minimal 2 jam sekali untuk nenen, meskipun sudah kenyang makan tapi sepertinya ngempeng (nenen) wajib hukumnya. Anakku yang masih 22 bulan ini termasuk nenen addict, sampai kadang aku memanggilnya "si empeng".

2. Bahagia Ketika Anak Makan dengan Lahap

Gambar diambil dari sini 
Seorang emak selalu sensitip dengan  berat badan anak - anaknya, karena dalam pergaulan per emak - emak an berat badan anak sering dijadikan tolak ukur keberhasilan seorang emak. Aku sendiri waktu kecil amat sangat susah kalau disuruh makan, dan yes hal itu menurun kepada anak pertamaku. Melihat anak pertamaku makan dengan lahap itu seperti melihat bintang di siang hari ( langka banget kan? ), seleranya sungguh sulit ditebak. Sungguh terharu rasanya ketika melihat dia lahap makan. 

3. Bahagia Ketika Ada Promo Kebutuhan Sehari - hari 

Gambar ini diambil dari sini

Semua emak - emak tentu nya girang banget kalau denger kata diskon, jangankan diskon yang nilainya gede - gede sampai 50 %. Ibaratnya selisih dua ribu perak aja senengnya udah gak karu - karuan. Jangankan dua ribu perak, lha wong lima ratus perak aja  kalau dikali 10 udah lima ribu perak. Emak - emak kan belanjanya gak cuma sebiji atau dua biji ya, kalau ada duit lebih mesti emak - emak selalu nimbun barang dengan alasan untuk berhemat. Beli sesuatu kalau dapet diskon itu rasanya kayak menang banget, ada kebanggan tersendiri. Aku sendiri kalau habis dapet diskon mesti woro - woro ke teman - teman seperjuangan.

4. Bahagia Itu Ketika Bisa ke Kamar Mandi dengan Tenang

Gambar diambil dari sini

Waktu masih belum punya anak mungkin aktivitas ke kamar mandi amat sangat gampang kita kerjakan, bahkan mungkin sedikit meremehkan. Punya batita yang nginthil terus kemana pun kita pergi tentunya bikin kita susah untuk sekedar buang air besar yang mungkin hanya memakan waktu gak sampai 5 menit. Kudu pinter - pinter cari slimuran biar si batita gak nginthil.

Kalau buat emak sendiri mandi adalah hal yang wajib dan kudu dilaksanakan apapun keadaannya, mandi ini merupakan terapi kecil untuk mengembalikan kesegaran tubuh setelah beraktifitas. Entah itu hanya sugesti atau memang benar kenyataannya tiap habis mandi pasti semua pegal - pegal lenyap begitu saja dan badan pun terasa seger banget. Untungnya sekarang anakku udah mulai terbiasa bermain sendiri kalau kebetulan aku lagi mandi, kalau dulu pas dia masih bayi mesti nunggu dia tidur dulu baru bisa merasakan nikmatnya mandi. 

Kayaknya empat poin diatas merupakan 4 poin kebahagian utama bagi emak - emak yang punya batita dan gak ada asisten rumah tangga. Tapi seiring berjalannya waktu mungkin definisi kebahagiaan itu akan bergeser atau berubah, kan gak selamana batita menjadi anak kecil yang tak berdaya. Dua atau mungkin tiga tahun lagi si emak mungkin gak akan merasakan kerempongan yang sama, mungkin kebahagiaan akan bergeser ke arah yang lain.






0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.